Thursday, December 23, 2010

The Fake Boyfriend - Part V


Main casts : Cho Ikha, Kim Key Bum
Support casts : Lee Jinki, Lee Taemin
Other support cast : Kim Jonghyun, Choi Minho, Cho Nami, Eunhyuk ‘SUJU’, Chae Rin, Jung Ah, Hyuna, etc.
Genre : Romance, Family, Tragic (?)
Type : Sequel (Part V)
Rating : PG 13+ (IKHO!! LO JANGAN BACA YA!!!)

-------------------------------------
Entah mengapa, aku menyukai saat-saat dimana aku bisa dekat dengannya..
Seperti sekarang ini….
Wangi  tubuhnya berhasil menghilangkan rasa rinduku padanya..
Aku merindukannya? Benarkah?
—Key
-------------------------------------


“KAU???” Jonghyun mengelap bibirnya yang penuh dengan wine.
“Apa yang kau lakukan disini?” tanya yeoja itu. Jonghyun mengerjap-ngerjapkan matanya.
“Cho Ikha? Cho Ikha mahasiswi Inha University? Yang sekelas denganku? Yang terkenal dengan kelesbiannya? Yang…” Jonghyun terus meracau sampai suara seseorang menghentikannya.
“Cho Ikha, aku tidak bisa ber….” Chae Rin tidak melanjutkan kata-katanya saat mengetahui sosok disamping Ikha. “Jonghyun?” ia lalu menatap Ikha, mencari tahu ‘apa yang sebenarnya sedang terjadi’.
“Wah, kebetulan sekali. Kau temannya Cho, kan? Bagaimana kalau kalian bergabung denganku. Kebetulan Key juga ikut,” katanya sambil menatap Ikha. Ia menelusuri setiap sudut tubuh Ikha—sama halnya yang dilakukan Key dulu.
“Berhenti menatapku seperti itu,” ujar Ikha dingin.
Bukannya takut dengan kata-kata Ikha yang super dingin itu, Jonghyun malah meletakkan gelas wine-nya disembarang tempat lalu menuntun tangan Ikha untuk merangkul tangannya. Ikha mencoba lepas dari tangan Jonghyun, namun tenaganya terlalu lemah melawan kekuatan Jonghyun.
“Ayo, ikut aku,” Jonghyun menarik tangan Ikha agar mengikuti pergerakan tubuhnya. “Ah, aku lupa. Kau tak ingin ikut?” ajaknya pada Chae Rin.
Chae Rin terlihat ragu. “Apa ada Jinki Oppa?”
“Tentu,” jawab Jonghyun singkat. Wajah Chae Rin terlihat sumringah.
“Baiklah. Nanti aku menyusul kalian. Aku ada urusan dulu,”
Jonghyun langsung menarik tubuh Ikha sekuat tenaga. Ikha mencoba menahan langkahnya tapi Jonghyun benar-benar memiliki kekuatan layaknya seorang kingkong. Chae Rin tertawa pelan melihat raut muka Ikha yang seolah memohon untuk membawanya jauh-jauh dari Jonghyun.

Cho Ikha’ Side
“Ergh~ dasar kingkong! Bisakah kau pelankan sedikit langkahmu yang super besar itu? Aku pakai high-heels!!!” cercahku penuh emosi. Ia menghentikan langkahnya lalu memperhatikan kakiku.
“Ah, ya. Aku lupa kalau kau tidak menggunakan sepatu kets lusuhmu itu,” kembali ia menarik tubuhku agar berjalan mengiringinya. “Tunggu sampai mereka melihatmu berdandan seperti ini,” ucapnya lagi.
Ia membuka pintu Bar dengan tangan kirinya. Tangan kanannya? Masih mengapit tanganku agar aku tidak lepas dari jeratannya.
Ia membawaku ke sebuah meja VIP.
Dari kejauhan aku bisa mengenali sosok Minho, Jinki, dan tentu saja, pacar palsuku—Key. Tunggu, masih tersisa satu kepala lagi.
“Hei, guys. Lihat siapa yang aku bawa?” Jonghyun masih menggenggam tanganku.
Sesampainya di meja tersebut, aku bisa mengenali pemilik kepala itu. Yah, siapa lagi kalau bukan Eunhyuk.
Ugh~ kenapa aku harus bertemu dengannya lagi?
Kuperhatikan wajah mereka satu per satu. Ha, aku sudah dapat menebaknya. Minho sedikit melongo menatapku. Terpesona akan kecantikanku? Hahaha~ mungkin. Key dan Jinki? Yeah, ini bukan kali pertamanya mereka melihatku berdandan seperti ini.
“Cho Ikha?” kulihat Eunhyuk berdiri dari tempat duduknya. Dan benar saja, ia melangkah mendekatiku dan sedikit mendorong tubuh Jonghyun agar menjauhiku.
Hhhh~ melihatnya membuatku muak!
“Ya, Tuhan. Lihatlah, gadis kecilku sekarang tumbuh menjadi seorang yeoja yang sangat cantik,” ia membuka tangannya bersiap untuk memelukku.
Namun tiba-tiba kata-kata Jinki kemarin terngiang di telingaku. Benar juga, aku harus memanfaatkan kesempatan ini.
Kutepis tangan Eunhyuk kasar hingga membuatnya terkejut. “Jaga sikapmu. Aku sudah punya pacar. Minggir,”
Aku langsung duduk disamping Key yang menatapku keheranan.

Key’ Side
Yeoja itu ternyata Cho Ikha?
Well, aku tidak begitu kaget melihat transformasinya mala mini. Tapi satu hal yang pasti, ia sangat cantik…
Aku ingin tahu bagaimana rekasi mereka. Minho? Haha~ mulutnya sedikit menganga melihat noona-ku. Jinki hyung? Mmm~ entahlah, ia terlihat biasa saja. Eunhyuk hyung? Ketika mengetahui sosok noona-ku, ia langsung menurunkan gelas wine-nya lalu berjalan perlahan mendekati Cho.
Ugh~ aku tidak suka melihat pemandangan ini….
Tak lama kemudian, kulihat Cho noona menepis tangan hyung kasar. Tanpa kusadari, bibirku tertarik membentuk sebuah senyuman.
“Jaga sikapmu. Aku sudah punya pacar. Minggir,” ucapnya dingin.
Ia mendekatiku—duduk disampingku—dan ia melakukan sesuatu diluar dugaanku.
Tangannya merangkul pundakku!!!
Dan yang membuatku salah tingkah, ia mendekatkan wajahnya padaku.
Ya! Apa yang akan ia lakukan?
“Bisakah kau berpura-pura manis? Malam ini saja,” bisiknya di telingaku.
Hhhh~ aku kira ia akan menciumku. Haha~ jangan harap kau, Key!!
“Mwo?” kataku sedikit menyembunyikan suaraku.
“Ikuti saja kata-kataku,” ia menjauhkan wajahnya dariku. Kini kami saling berhadapan. Ia menyunggingkan senyumnya yang manis lalu mengelus pipiku pelan.
Kulirik Eunhyuk hyung yang sibuk menelusuri gerak-gerik kami.
“Hhhh~ Cho Ikha, aku tahu, kau hanya ingin memanas-manasi hyung saja kan?” tanyaku tepat didepan bibirnya yang terlihat menggoda itu.
“Kau..”
“Aku sudah tahu,” jawabku singkat. “Tapi bukankah kau sudah mengakhiri kesepakatan kita? Well, sepertinya aku tidak bisa membantumu,”
Hahaha~ aku berhasil membuat wajahny berubah kecut.
“Ayolah, hanya malam ini saja. Sebagai gantinya, kuberi kau satu permintaan,”
“Satu?”
“Ne. kenapa memangnya? Kurang?” tanyanya ketus.
“Anni~ tapi permintaannya tidak boleh dibatasi ya. Apapun yang aku minta, kau harus mengabulkannya,”
“Sepertinya aku mencium bau busuk dari pikiranmu itu,” ucapnya sambil menyipitkan matanya. Aku hanya tertawa kecil menanggapinya.
“hei, kau mengubah gaya rambutmu?” kuambil beberapa helai rambutnya yang sekarang berubah menjadi bergelombang.
“Aku bosan dengan rambutku yang lurus itu. Jadi aku pergi ke salon dan mengubahnya menjadi seperti ini. Kau suka?” tanyanya sambil memilin-milin rambutnya. Aku mengangguk pelan mengiyakan pertanyaannya.
Ha, biasanya ia tidak mau menjawab pertanyaan yang tidak begitu penting baginya. Tumben sekali.
Kuperhatikan, noona lesbi itu sesekali melirik ke arah Eunhyuk hyung. Namun, setelah itu, ia pasti berpura-pura merapihkan rambutku atau sekedar memainkan poniku.
Kau tahu? Ini kedua kalinya aku bisa duduk sedekat ini dengannya. Dan aku sangat menyukai keadaan ini.
Kudengar suara musik di ruangan ini berubah—dari musik yang membuat seluruh penghuni bar ini berjoget ria di tengah ruangan, menjadi musik classic yang membuatku mengantuk.
“Key,” sapa noona-ku.
“Ne,”
“Mau berdansa denganku?”
“Mwo?”

Cho Ikha’ Side
Mendengar musik yang mengalun indah ini, tiba-tiba muncul ide gila di benakku.
“Key,” sapaku. Ia menjawab sapaanku dengan satu kata. “Ne,”
“Mau berdnsa denganku?”
“Mwo?”
Wajahnya… ehm, kenapa terlihat sangat menggemaskan? Ekspresi terkejutnya itu berhasil membuatku tertawa terkekeh.
“Sudahlah, ikut aku,” kutarik lengannya sehingga ia berdiri dari sofa.
“Ya! Kalian mau pergi kemana?” tanya Jonghyun.
“Dance. Mau ikut? Kau bisa mengajak Minho untuk jadi teman dansamu,”
“Aku mau berdansa denganmu, Cho,” ucap Jjong.
“Mwo? Andwae~ dia itu pacarku. Kenapa harus berdansa denganmu, hyung? Ayo, noona, cepat kita pergi,” Key menarik tanganku sebelum Jonghyun menculikku untuk berdansa dengannya.
Key merangkul pinggulku lalu ber-mehrong ria pada Jonghyun.
Ugh~ apa ini? Lagi-lagi sentuhan Key seperti mengalirkan listrik ke kulitku. Biasanya jika ada namja yang tidak sengaja menyentuhku saja, aku langsung menghindar dan menjaga jarak. Tapi kenapa aku malah merasa nyaman ketika berada di dekatnya?
Ia menuntun kedua tanganku agar merangkul lehernya. Kaki kami mulai bergerak perlahan mengikuti alunan musik didalam bar.
Deg…
Deg…
Deg…
Akh! Suara ini terdengar lagi. Come on, Cho Ikha! Kau yang mengajaknya berdansa. Kenapa kau jadi kaku seperti ini?”
“Kau baik-baik saja?” tanya Key tepat di depan wajahku—menghembuskan udara hangat dari mulutnya yang berhasil membuat bulu kudukku berdiri. Kuberikan senyum kecutku padanya.
Key menempelkan pipinya ke pipiku. Dan lagi-lagi ia berhasil membuat suara detak jantungku terdengar semakin keras. Aku bersikap seperti biasa. Kalau dia tahu kalau sebenarnya aku agak gugup didekatnya, bisa-bisa aku diejek habis-habisan olehnya.
“Kemana saja kau? Aku tidak menemui di kampus beberapa hari ini,” tanyanya lembut di telingaku.
“Apa urusanmu?” jawabku sekenanya.
“hhh~ kau ini tidak berubah. Masih saja seperti ini,”
Aku tidak membalas pertanyaannya. Malas…..
“Aku tahu masalahmu dengan Eunhyuk hyung,” bisik Key.
“Aku tidak mau membicarakannya,”
Tepat setelah kuucapkan kata-kata itu, kulihat Eunhyuk berdiri di sudut ruangan—memperhatikan ke arahku. Mengetahui hal itu, ku eratkan tubuhku agar semakin dekat dengan Key. Aku benci melihatnya.
“Aku tahu kau sangat membencinya,” ucap Key lagi.
“Dia yang memberitahukannya padamu? Ha, dasar mulut besar,”
“Anni~ Chae noona yang menceritakannya padaku,”
“Mwo? Chae Rin?” aku berniat untuk menatap mata Key, tapi dia menahan leherku sehingga pipi kami masing saling menempel.
“Lihat, sepertinya dia tidak suka melihat kita berpelukan,” katanya sedikit mengejek.
“Janga mengalihkan pembicaraanku,” kataku sengit. “Chae Rin bilang apa saja padamu,”
“Nggg~ tak banyak. Hanya menceritakan dua orang yang kau benci di dunia  ini. Eunhyuk hyung, dan appa-mu,”
Ergh~ Oke. Telingaku kembali sensitive lagi mendengar kedua orang itu disebut-sebut. Chae Rin, awas kau!!! Aku akan membuat perhitungan denganmu!!!
“Sepertinya dia tidak beranjak pergi,” kata Key sambil mengelus rambutku.
Kucari sosok yang Key maksud. Dan, yeah, namja itu masih saja berdiri disana memandangi kami. Kulihat Jinki dan Jonghyun berdansa dengan seorang yeoja yang entah mereka temukan dimana.
Sungguh, aku benar-benar muak melihatnya.
Bagaimana caranya agar ia pergi dari situ?
Sebenarnya apa yang ia lihat?
“Kenapa kau diam saja? Tanya Key membuyarkan lamunanku.
“Anni~” jawabku malas.
“Key….”
“Hmmmm~~”
“Cium aku,”
“MWO???” Key berteriak tepat di telingaku. Ia mendorong tubuhku sedikit sehingga kami saling berhadapan. “Kau sedang bercanda kan?”
“Apa aku terlihat sedang bercanda?” tanyaku datar. “Wae? Apa kau belum pernah berciuman dengan yeoja?” tantangku padanya.
Ia memutar bola matanya lalu kembali menatapku. “Kau menantangku?”
“Bilang saja kau tidak berani,” kataku mengejeknya. “Ayolah, aku muak melihatnya memperhatikan kita terus. Mungkin dengan kita berciuman, ia akan pergi dari situ,” celotehku dengan semangat kemerdekaan.
Key sepertinya sedang menimang-nimang permintaanku.
“Heh, kau itu sedang berfikir atau kerasukan hantu tidur sih? Menjawab pertanyaanku saja lamanya minta ampun,” ledekku padanya. Ia hanya mendengus dan memutar bola matanya.
“Kalau kau tidak mau menciumku, aku yang akan menciummu,” ucapku disertai penekanan disetiap kata-katanya.
 “Ya! Kau…”
Belum sempat ia menyelesaikan kata-katanya, kukecup bibirnya secepat mungkin. Ia terlihat sedikit kaget. Tapi aku benar-benar tidak peduli.
“Kau terlalu banyak bicara,” ucapku sambil mengelus bibir yang tadi kukecup. Kuperhatikan, telinganya  berubah menjadi kemerahan. Hahaha~ apa ia merasa malu? Omona~~ aku saja yang menciumnya biasa saja.
“Kenapa kau menciumku tiba-tiba?” ia sedikit menaikan nada bicaranya.
“Aku menciummu hanya satu detik.  Apa itu jadi masalah bagimu?” cecarku tak mau kalah. Kucoba menahan tawa yang sedari tadi ingin meledak.
“Hah, ternyata kau berani juga ya,” katanya pelan. Tangannya mengelus pipiku seduktif. “Akan kutunjukkan bagaimana seorang namja mencium seorang yeoja,”
Benar saja, setelah mengucapkan kata-kata itu, ia mulai mendekatkan wajahnya padaku. Ia mulai memperkecil jarak diantara kami. Aku menelan ludahku.
“Ya! Apa yang akan kau lakukan?”  tanyaku sedikit menjauhkan wajahku darinya.
Ia mengunci leherku sehingga aku tidak bisa menghindar darinya.
“Tenang, aku akan melakukannya sehalus mungkin,”
Dan…

CUP

Akhirnya bibir kami saling bersentuhan. Lama ia tak melepas ciumannya. Aku ingin melepasnya karena aku sudah kehabisan nafas, tapi ia memegangi leherku sehingga aku benar-benar tidak bisa berkutik.
Ugh~ bibirnya… terasa hangat di bibirku.
Errr~ dan juga empuk..
Sepertinya ia berniat melepas ciuman ini. Namun,sebelum bibirnya bergerak menjauhiku, tanganku memegangi kedua pipinya—menahan agar bibirnya tetap menempel di bibirku.
Sebenarnya aku ingin melepas ciumannya karena aku mulai kehabisan nafas, tapi entah kenapa otakku bekerja di luar kehendakku. Aku malah semakin menciumnya dengan ganas.
Key sempat tersenyum di sela-sela ciuman kami. Dan bukannya menahanku, bocah ini malah membalas ciumanku. Tangannya yang sedari tadi memegangi leherku kini turun ke punggungku yang tidak terbungkus dress merah maroon-ku dan mengelusnya pelan.
Kulepas ciumanku dan kugerakkan kepalaku sedikit menjauhinya. Kulihat ia sedikit terengah-engah—sama halnya denganku.
"Mianhae," kataku sedikit berbisik. "Aku...." kutundukkan kepalaku—berharap ia tidak melihat wajahku yang super malu ini.
AKH! DASAR PABO!! pasti dia akan berfikir yang macam-macam.
"It's ok," katanya sambil memelukku disela tarian kami. "Aku menyukainya," ucapnya enteng.
Mwo? Menyukainya? Maksudnya?
Kulihat Eunhyuk tidak lagi ditempatnya. Apa dia pergi? Apa dia melihat kami berciuman? Apa dia marah? Kalau begitu, baguslah... Rencanaku berhasil.
"Cho Ikha," tepukan seseorang di pundakku menghentikan lamunanku. Key melepas pelukannya.
"Chae Rin. Mwoya?"  tanyaku padanya.
"Maaf mengganggumu, tapi....." Chae Rin tidak melanjutkan kata0katanya. Ia membisikkan sesuatu di telingaku.
"MWO????"


To Be Continued......
 

5 comments:

NOBELIUM? haha xD said...

KEREEEEEEEEEEEEENNNNNNN~~~~~

XD

LANJUTAN DITUNGGU YA ;D

Zuleykha Lee said...

Mwo?? kamu ternyata udah baca Bel???

ASH Family said...

Wah turtle!! Ini mah 17+
Hahahahaha~
Segera publish lanjutannya ya..
Hrs gw akui, gw mulai mnjadi penggemar tulisan lu turtle..
Ckckck~
Wlwpun d part ini porsi taem smakin dikit, tp gpp, ttep menarik..
:)

NOBELIUM? haha xD said...

udah dong :P
hahahahahaha

Zuleykha Lee said...

@Trihyunjoong

HAHAHAHAHHA~~~ gue udah publih kok lanjutannya.. liat aja...

@Nobelium

ih, gak bilang bilang... tapi gak papa deh... aneh gak sih ceritanya? atau klise gitu??