Sunday, October 31, 2010

A CHOICE - The Beginning (Part 1)


 안녕 ,, -___-

This is my 2nd story *i published the first at multiply*
This story I created as a result of my imagination. Hahaha ~
I'm too tired to read books and also the theories. So,  I made this story to eliminate the stress that keeps coming to me.well, enjoy it ^_~I accept criticism and suggestions from you guys.


A CHOICE - THE BEGINNING Part 1
Cast :
Ananda Raia (Anna)
Renata Raia (Rena)
SM TOWN
Other Casts



-Rena poV-

Akh, sial!! Kenapa harus sakit segala sih? Gue kan gak bisa masuk sekolah hari ini
Aku terus menggerutu didalam hati. mungkin bagi anak-anak lain, tidak masuk sekolah adalah hal yang paling membahagiakan di dunia, tapi tidak bagiku.

Ada beberapa kerugian yang aku dapat jika aku tidak masuk sekolah.
Pertama, aku tidak bisa mengumpulkan tugasku. Sebenarnya aku bukan tipe anak yang rajin, tapi guru yang satu ini pelitnya minta ampun. Contohnya saja Hamim. Dia hanya telat masuk kelas 3 detik, tapi Pak Tata tetap mengunci pintu kelas. Anjir tuh orang, udah bikin gue dan temen-temen gue menderita lahir batin.
Kedua, aku tidak bisa berkumpul dengan anak OSIS. Hari ini ada rapat mengenai perlombaan basket yang biasa diadakan oleh sekolahku selama satu tahun sekali. Aku ingin agar aku ditempatkan jadi ketua. Akh, dengan kondisi seperti ini, seperti tidak bisa.
Ketiga, *dan ini adalah point yang paling penting* GUE GAK BISA NGERJAIN ANAK-ANAK BARU BARENG GENK GUE . SHIT!!!

Kuambil handphone yang ada diatas meja sebelah tempat tidurku. Ada 8 misscall dari Aldo, 13 messages dari beberapa teman sekelasku, dan 1 sms dari kakakku yang isinya ‘jangan lupa makan, gue udah siapin sarapan buat lo’. HAH!!
Kulangkahkan kakiku menuju ruang tamu. Dengan agak sedikit malas, kubuka halam demi halaman satu per satu. Hhhhh, aku tidak suka baca koran.bahasanya terlalu berat.
Kuputuskan untuk pergi ke ruang makan. Kulihat ada beberapa menu sarapan pagi yang dibuatkan kakakku. Sandwhich, susu putih, bubur yang mulai dingin, kimbap, dan bungkusan biru yang sudah pasti isinya obat penurun demamku.
Saat aku meneguk susu putihku, tiba-tiba ada satu tulisan di koran yang membuatku terkejut.

Brooottttt~~~
Susu putih yang ada didalam mulutku menyembur keluar.
Aku masih tidak percaya dengan apa yang aku lihat. Kuputar-putar koran yang sedari tadi kupegang, kubaca tulisan yang berderet didepan mataku dari berbagai sudut untuk memastikan bahwa aku tidak salah lihat. Bahkan kukedipkan mataku tujuh kali lebih cepat.
“AAAAAAAAAAA…” teriakku kencang. Seketika saja demamku hilang.

-----------

-Anna poV-

“Selamat ya, Na. akhirnya lo dipromosiin juga,” ucap seseorang yang entah-namanya-siapa.
Ya, ya, ya. Sudah berapa orang yang mengucapkan selamat padaku? 20? Atau 156? Hah, aku hanya tersenyum dan menyambut satu per satu pelukan yang mereka berikan padaku.
HA HA HA, aku masih dalam masa promosi saja sudah seperti ini, bagaimana kalau aku benar-benar terpilih jadi asisten manajer PR di perusahaan tempatku bekerja? Aku yakin, teman-temanku akan membuat acara ‘Nonton Wayang Kulit Bersama Anna’ selama dua hari dua malam.
“Lo harus lolos, ya. Gak mau tau!!” ucap Kanya.
“Hu-uh, jadi kalo lo udah jadi atasan gue, gue bisa bolos kerja sesuka hati,” timpal Joko.
“Yee~~ jangan mau Na. Pokoknya kalo lo dapet tuh promosi, lo harus booking kantin tujuh hari tujuh malem,” sergah Tami.
“Haha.. perusahaan gue bisa bangkrut kalo miara karyawan macem lo, Ko. Elo lagi, dikira gue anaknya Bill Gates, maen booking kantin aja,” jawabku sekenanya.
“Eh, lo mau bikin presentasi apaan biar bisa dapet tuh promosi?” Tanya Diah.
“I don’t know. I’ll think about it later,”
“Heh, lo kan Cuma dikasih waktu seminggu doang, masa nyantai aja kek begini? Kalo lo sampe kalah ma tuh curut, gue bakal musuhin lo, se-la-ma-nya,” celoteh Kanya.
“What? Curut?”
“Iye, siapa lagi kalo bukan si kepala gede RUDY SAMPOAN. Kan Cuma lo berdua doang yang dipromosiin,” kata Kanya lagi.
“Cieeee~~ panggilan saying tuh~~” ledek Joko.
“Panggilan sayang muke lo rata! Males banget deh gueeee~~”
“HAHAHA males apa males? Kemaren – kemaren aja lo bilang kalo dia itu pangeran hati lo,” giliran Diah yang mengejek Kanya.
“Ih, apaan sih Di. Gue tabok juga lo,”
“Bentar, emang ada hubungan apa Kanya ma Rudy?” tanyaku.
“Lo gak tau ya? Mereka berdua kan sempet kencan semalem. Eh, tiba-tiba ceweknya Rudy dateng. Jadi  aja mereka maen jambak-jambakan rambut,” celoteh Joko.
“Jokooooooooo~~~~” teriak Kanya histeris. Ia menutup mulut Joko dengan mulutnya dan mulai memukul-mukul dada Joko.
Aku hanya mengeleng-gelengkan kepala.
Sungguh tragis hidupku ini, dikelilingi orang-orang yang tingkat kewarasannya dibawah rata-rata.
Hoaaaa~~~ aku ingin cepat pulang.

-------

-Author poV-

“Samulekum…” seru Anna sambil mengetuk pintu.
Terdengar langkah kaki dengan kecepatan yang super tinggi dari dalam rumah. Lalu…
Cklek…
Pintu rumah tebuka, dan…
“AAAAAAAA~~~” Seorang gadis dibalik pintu tersebut berteriak dan langsung memeluk Anna.
“Aduh, ada apa lo? Tiba-tiba meluk gue dengan histerisnya? Lo mau mati cepet ya?” Tanya Anna sambil mencoba melepas pelukan adiknya itu. Si gadis tak menggubris kata-kata kakaknya.
“KAKAAAAAAAAAK~~~” teriak Rena tepat di telinga Anna.
Anna menutup telinganya. “Eh, buset deh nih anak. BERISIIIIIIIIIIKKK~~~~” balasnya ke telinga Rena.
Rena mengusap-usap telinganya. “Haduh, gede juga suara lo, kak. Sini deh, kak. Cepetan,”
Rena mendorong tubuh kakaknya ke ruang tamu.
“Hadooh~~ pelan-pelan napa. Gue capek baru dateng,”
“Udah, cepetan. Sini, duduk deket gue,”
Anna memperhatikan adik semata wayangnya itu. Dipegangnya kening Rena cukup lama.
“Demam lo turun,”
“Haha… Pas baca nih koran, gue langsung sembuh kak. Liat deh,”
Rena menyodorkan koran yang ada diatas meja. Anna meraihnya dan mulai membacanya. Baru saja ia ameneguk segelas air yang diambilkan Rena, tiba-tiba…
Brrroottttt~~~~
Anna menyemburkan air tersebut tepat didepan wajah Rena.
“WHAT?? IMPOSSIBLE!!!” teriak Anna histeris.
Rena menusap wajahnya yang penuh dengan air semburan Anna. “Eh, bangkai, kira-kira dong. Bau tau!! Lagian MUKA GUE ITU MAHAL!!!”
“Ah, muka lo jelek begitu dikatain mahal. Tar gue beliin muka baru deh. Na, ini beneran, Na?” Anna meyakinkan adiknya bahwa ia tidak salah lihat.
“Sialan lo,” jawabnya singkat. Rena masih sibuk membersihkan wajahnya.
“AAAAAA~~~” Kini giliran Anna yang berteriak histeris.
Rena menutup telinganya. “HEH, KIRA-KIRA LAH KALO TERIAK!!”
Anna tidak mempedulikan perkataan kakaknya. Ia masih berteriak-teriak dan loncat-loncat kegirangan. “MONYEEEEETTTT~~ AKHIRNYA, TAKDIR AKAN MEMPERTEMUKAN KITA BERDUA~~~” teriak Anna lagi.
“Kak, inget umur dong. Malu ih sama tetangga,”
Anna tidak peduli.
“Kakak,”
Anna masih nge-dance gak jelas.
“KAKAAAAAAAAAKKK~~~”
Oke. Sekarang Anna langsung diam. Dalam hati dia bertanya ‘gila, suaranya kayak suara paku keinjek kingkong. Atau kingkong keinjek paku?’
“Sini lo, SINI!!!” Rena menyuruh kakaknya duduk.
“Berhubung undian ini Cuma dua hari, jadi kita haus memanfaatkanya Kak. Disitu ditulis kalo yang menang undian jalan-jalan ke Korea dapet dua tiket. Kita udah sepakat kan, siapapun diantara kita yang menang, yang harus pergi kesana tetep kita berdua,”
Anna membaca pengumuman tesebut.
“Sebentar, mending gue telpon mereka dulu. Takutnya gue lupa dan kita gak jadi dapet undian,”
Diambilnya I-Phone didalam tas kerjanya. Anna mulai menghubungi nomor telepon yang tertera di koran.
Rena hanya bisa melihat ekspresi kakaknya ketika sedang menelepon pihak Bank yang menghadiahkan kakaknya jalan-jalan ke Korea. Satu bulan yang lalu, Bank ABC menggelar undian, salah satunya adalah jalan-jalan ke Korea selama 2 hari. Karena dia dan kakaknya merupakan salah satu nasabah Bank tersebut, mereka akhirnya ikut undian tersebut dengan mengikuti ketentuan di Bank. 

And finally…
Anna menutup teleponnya. Ia sedikit termenung memikirkan sesuatu.
“Gimana, kak?” Tanya Rena penuh curiga (?). Anna termenung sejenak.
“Ren…”
“Apa?”
“Kalo gue gak ikut ke Korea gimana? Gue kayaknya gak bisa ikut,”
“MWO???”

To Be Continued….

 p.s :: Monyet disini maksudnya itu Eunhyuk Super Junior. Tau eunhyuk kan? APA? GAK TAU??? Ya ampun, gak gaul banget c lo??

No comments: